CIRI-CIRI KELAS KATA DALAM BAHASA INDONESIA

CIRI-CIRI KELAS KATA DALAM BAHASA INDONESIA

Agar sebuah tulisan dapat dipahami dengan mudah, maka seorang penulis harus menempatkan kata-kata yang ia gunakan pada tempat yang sesuai. Adakalanya, pembaca mengalami kesulitan untuk mencerna atau memahami maksud sebuah tulisan karena penulis menggunakan kata yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan kategorinya. Karena itu, mengenali kelas kata merupakan salah satu hal penting agar informasi yang ingin disampaikan dapat dipahami oleh pembaca.

Kelas atau kategori kata menjadi hal penting yang harus dipahami karena masing-masing kelas kata memiliki fungsi tertentu. Fungsi-fungsi tersebut umumnya sangat spesifik sehingga harus ditempatkan sesuai dengan kelasnya. Jika sebuah kata diletakkan pada urutan yang tidak sesuai, maka kalimat akan menjadi rancu atau menjadi sulit dipahami.

Kelas Kata

Secara umum terdapat 5 kelas kata dalam bahasa Indonesia, yaitu :
  1. Kata Benda (Nomina)
  2. Kata Kerja (Verba)
  3. Kata Sifat (Adjektiva)
  4. Kata Keterangan (Adverbia)
  5. Kata Tugas

Ciri-ciri Kelas Kata

Masing-masing kelas kata memiliki karakteristik dan fungsi tertentu. Setiap kelas kata juga masih dapat dibedakan menjadi beberapa subkelas dengan fungsi yang lebih spesifik. Berikut penjelasan ringkas mengenai lima kelas kata dalam bahasa Indonesia.
  1. Kata Benda
    Kata benda merupakan kata yang biasa digunakan sebagai subjek pelaku atau objek penderita dalam sebuah kalimat. Kata benda memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
    • Berfungsi sebagai subjek atau objek
    • Dapat diikuti dengan kata sifat
    • Dapat diingkari dengan kata penyangkal
    • Dapat mengandung imbuhan tertentu, seperti : 
      ImbuhanContoh
      Awalan Pe-Pemuda, pemenang, pemimpin.
      Awalan Per-Pertanda
      Awalan Peng-Pengantar, pengganggu.
      Awalan Ke-Kekasih
      Akhiran -anBantuan, bendungan, tarikan.
      Akhiran -nyaRuntuhnya, naiknya.
      Pe--anPembangunan, pengumuman.
      Per--anPertambangan, pertemuan.
      Ke--anKeadilan, kedudukan.

    Berdasarkan bentuknya, kata benda dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
    1. Kata benda dasar
    2. Kata benda turunan

    Jika dilihat berdasarkan ada tidaknya nyawa, maka kata benda dapat dibedakan menjadi kata benda hidup dan kata benda tak hidup. Selain itu, kata benda juga dapat dibedakan menjadi kata benda yang terbilang (sebuah buku, 2 lembar kertas, dsb) dan kata benda yang tidak terbilang (air, awan, api, dsb).

    Dilihat dari segi fungsinya sebagai subjek atau pelengkap subjek, terdapat dua kelas kata yang tidak jauh berbeda dengan kata benda, yaitu :
    1. Kata Ganti (Pronomia)
      Sesuai dengan namanya, kata ganti merupakan kata yang digunakan untuk mengacu pada kata benda lain. Kata ganti merupakan kata yang umum digunakan untuk menggantikan suatu kata benda agar penggunaan kata menjadi lebih variatif atau untuk menghindari perulangan yang berlebihan.

      Kata ganti dapat dibedakan menjadi tiga jenias, yaitu :
      1. Kata ganti orang
        Kata ganti ini mengacu keada orang atau makhluk hidup yang dianggap layaknya manusia.
        OrangContoh
        Pertama tunggalSaya, aku, -ku.
        Pertama jamakKami, kita.
        Kedua tunggalKamu, engkau, -mu
        Kedua jamakKalian.
        Ketiga tunggalDia, ia, beliau.
        Ketiga jamakMereka.

      2. Kata ganti penunjuk
        Kata ganti penunjuk digunakan untuk merujuk pada benda umum atau merujuk pada suatu tempat.
        PenunjukContoh
        UmumIni, itu.
        TempatSini, situ, sana.

      3. Kata ganti penanya
        Kata ganti penanya digunkan untuk merujuk orang, benda, atau pilihan.
        PenanyaContoh
        OrangSiapa.
        BendaApa, mengapa, kenapa.
        PilihanMana, dari mana, bagaimana

    2. Kata Bilangan (Numeria)
      Kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya maujud, jumlah, nomor, atau urutan. Kata bilangan biasa digunakan untuk melengkapi atau menrangkan jumlah subjek dalam kalimat.
      BilanganContoh
      PokokSatu, dua, lima, delapan.
      Pecahanseperdua, sepertiga, sebelah.
      Derajatkesatu, kedua, kelima.


  2. Kata Kerja
    Kata kerja merupakan kata yang digunakan sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Kata kerja biasanya digunakan setelah kata benda. Berikut ciri-ciri kata kerja :
    • Mengandung makna perbuatan misalnya belajar, berlari.
    • Megandung makna proses misalnya meledak, meletus.
    • Dapat diikuti kata sifat atau kata keterangan.
    • Kata kerja yang bermakna keadaan tidak dapat diberi prefiks ter- yang berarti paling misalnya suka.
    • Dapat diberi kata penyangkalan misalnya tidak pergi, tidak menangis.

    Berdasarkan bentuknya, kata kerja dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
    1. Kata Kerja Asal
      Kata kerja asal merupakan kata kerja yang berdiri sendiri tanpa afiks. Misalnya; makan, mandi, pergi, tiba, tinggal, naik, mundur, dan sebagainya.

    2. Kata Kerja Turunan
      Kata kerja turunan adalah kata kerja yang sudah mendapat imbuhan atau afiks.
      KategoriContoh
      Bebas afiks wajibMendarat, bersepeda, membesar.
      Bebas afiks manasukaBekerja, mendengar, berjalan, membeli.
      Terikat afiks wajibBerjuang, mengungsi, bertemu.
      ReduplikasiMenari-nari, bergoyang-goyang.
      MajemukCuci muka, naik haji.

    Berdasarkan maknanya, kata kerja dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
    1. Kata kerja transitif
      Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang memerlukan objek seperti membaca, memeriksa, memperbaiki, melukis, menjahit, dan sebagainya.

    2. Kata kerja intransitif
      Kata kerja tidak transitif adalah kata kerja yang dapat berdiri tanpa objek seperti kalah, menginap, bergembira, mengalir, mengalah, duduk, jatuh, dan sebagainya.

  3. Kata Sifat
    Kata sifat merupakan kata yang digunakan untuk mengungkapkan keadaan atau karakter subjek atau objek dalam kalimat. Ciri-ciri kata sifat antaralain :
    1. Umumnya terletak di belakang kata benda yang dijelaskan.
    2. Dapat diberi keterangan pembanding tingkat (kurang/lebih/paling).
    3. Dapat diberi keterangan penguat (sangat/amat)
    4. Dapat diberi kata penyangkalan (tidak)
    5. Diakhiri dengan akhiran khas yang menunjukkan sifat.

    Berdasarkan bentuknya, kata kerja dapat dibedakan menjadi tiga jenis seperti terlihat pada tabel berikut ini.
    JenisContoh
    DasarDisiplin, cerdas, tampan, cantik.
    TurunanAlami, sungguh-sungguh.
    PaduanMurah hati, cantik molek.

  4. Kata Keterangan
    Kata keterangan merupakan kata yang digunakan untuk menjelaskan kata kerja atau kata sifat. Kata keterangan melengkapi sebuah kalimat sehingga informasinya menjadi lebih lengkap. Kata keterangan meliputi keterangan tempat, keterangan waktu, keterangan cara, derajat, dan sebagainya.

  5. Kata Tugas
    Kata tugas meliputi kata penghubung, kata depan, kata sandang, interjeksi, dan partikel yang berfungsi melengkapi suatu kalimat sehingga dihasilkan kalimat yang lebih padu dan mudah dipahami.
    JenisContoh
    Kata hubungDan, atau, supaya, agar.
    Kata depanDi, ke, demi, guna, dengan.
    Kata sandangSang, sri, hang, dang.
    InterjeksiAduhai, syukur, astaga.
    PartikelKah, lah.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top