Strategi Pembelajaran Genius Learning

Strategi Pembelajaran Genius Learning

  Strategi Genius Learning
            Genius Learningmerupakan salah satu strategi yang dapat digunakan guru untuk mewujudkan suatu pembelajaran yang baik guna mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini sesuai dengan pernyataan Gunawan (2004: 2) yang mengemukakan bahwa :“Genius Learning adalah suatu rangkaian pendekatan praktis dalam upaya meningkatkan hasil proses pembelajaran”. Genius Learning bertujuan untuk membuat proses pembelajaran menjadi efisien, efektif dan menyenangkan.
            Dalam menerapkan Genius Learning, guru memiliki keyakinan dan pengharapan bahwa apabila setiap siswa dapat dimotovasi dengan tepat dan diajar dengan dengan cara yang benar atau cara yang dapat menghargai siswa maka dapat dicapai hasil pembelajaran yang maksimal. Gunawan (2004: 6) mengemukakan bahwa :“pendekatan yang digunakan dalam Genius Learning membantu anak didik untuk bisa mengerti kekuatan dan kelebihan mereka yang sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing”. Siswa akan belajar dengan cara yang benar, sesuai dengan kepribadian dan keunikan masing-masing.
            Gaya belajar merupakan cara yang lebih disukai dalam kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi. Proses belajar dengan Genius Learning sangat memperhatikan gaya belajar  yang dimiliki siswa yaitu visual (penglihatan), auditori (pendengaran), dan kinestetik (sentuhan dan gerakan)”.
            Siswa dengan gaya belajar visual (penglihatan) memanfaatkan inderra penglihatan untuk membantunya belajar. Orang visual (penglihatan) akan mengerti suatu informasi bila mereka melihat kejadian, melihat informasi itu tertulis atau dalam bentuk gambar. Orang visual membutuhkan media yang berada di luar tubuh untuk mengerti apa yang disampaikan. Misalnya: buku, grafik, diagram dan pemberian warna pada bagian yang dianggap penting.
            Gaya belajar auditori ( pendengaran) memanfaatkan kemampuan pendegaran untuk mempermudah proses belajar. Sebelum memulai pembelajaran, orang auditori  membutuhkan waktu yang tenang untuk memikirkan materi yang akan dipelajari. Orang ini lebih senang menyimak informasi dan menulis sesuatu dari apa yang didengarkannya.
            Hal lain yang mempengaruhi proses belajar yaitu aspek fisik dan psikis siswa. Agar pembelajaran bisa berhasil dengan maksimal, maka guru sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa harus mengakomodasikan kedua aspek tersebut. Selanjutnya proses pembelajaran yang dilaksanakan guru harus meliputi tahap persiapan dan perencanaan yang optimal, agar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat aktif dalam pembelajaran serta menemukan sendiri arti belajar yang sesungguhnya dari informasi yang diperolehnya. Jadi prosesnya bukan bagaimana guru mengajar lalu siswa mengerti, tetapi bagaimana siswa mengerti, baru dirancang cara menyajikan materi yang sesuai dengan menjadikan siswa sebagai pusat perhatian.
            Strategi Genius Learning terdiri dari 8 tahap yang disebut lingkaran pembelajaran, yaitu 1) Suasana kondusif, 2) Hubungkan, 3) Gambaran besar, 4) Tetapkan tujuan 5) Pemasukan informasi, 6) Aktivasi, 7) Demonstrasi, 8) Tinjau ulang (Gunawan : 2004 : 334-361). Secara rinci kedelapan tahap dijelaskan sebagai berikut
a.       Suasana Kondusif
Suasana kondusif merupakan suasana yang mendukung proses pembelajaran. Guru bertanggungjawab untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif sebagai persiapan untuk masuk ke dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya. Selain itu, guru perlu menunjukkan pengharapan yang besar terhadap keberhasilan siswa. Guru harus memastikan bahwa siswa tidak takut untuk membuat kesalahan dan memberikan pengertian bahwa kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Kondisi yang kondusif ini merupakan syarat untuk tercapainya hasil belajar yang optimal.
b.      Hubungkan
Untuk menarik perhatian dan menghilangkan informasi yang tidak ada hubungannya dengan materi dalam pikiran siswa, maka guru menghubungkan antara materi yang dipelajari dengan apa yang telah diketahui oleh siswa, agar terjadi kesiapan dalam diri siswa menerima informasi yang disampaikan guru. Guru menghungkan antara materi dengan pengetahuan yang dimiliki siswa dari proses pembelajaran sebelumnya, atau dari pengalaman siswa itu sendiri. Cara yang paling mudah dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan.   
c.       Gambaran Besar
Gambaran besar (Big Picture) maksudnya sebelum proses pembelajaran dimulai, guru memberikan gambaran dari keseluruhan materi yang akan disajikan pada saat itu. Untuk membantu menyiapkan pikiran siswa dalam menyerap materi yang diajarkan. Misalnya mengajukan pertanyaan yang bersifat terbuka dan membutuhkan jawaban yang merangsang pemikiran lebih mendalam.    
d.      Tetapkan Tujuan
Pada tahap ini, apa hasil yang akan dicapai pada akhir sesi harus dijelaskan dan dinyatakan kepada siswa. Dengan mengetahui tujuan dari proses pembelajaran yang akan segera dimulai, siswa akan termotivasi untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
e.       Pemasukan Informasi
Pada tahap ini, informasi yang akan diajarkan harus disampaikan dengan melibatkan gaya belajar siswa yang dominasi serta menggunakan metode mengajar atau cara pemasukan informasi yang tepat agar dapat mengakomodasikan masing-masing gaya belajar. Pemasukan informasi harus memperhatikan pemilihan kata dan penggunaan kalimat yang tepat.
f.       Aktivasi
Proses aktivasi merupakan proses yang membawa siswa kepada satu tingkat pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi yang diajarkan, untuk menimbulkan perasaan di hati siswa bahwa informasi yang disampaikan adalah benar-benar milik mereka. Aktivasi bisa dilaksanakan dengan menggunakan aktivitas secara berkelompok atau berpasangan untuk membangun kerjasama, misalnya siswa yang sudah mengerti tentang suatu materi menjelaskan kepada temannya yang belum mengerti.
g.      Demonstrasi
Pada tahap ini, guru menyediakan waktu yang cukup untuk memberikan kesempatan kepada siswa menunjukkan bahwa mereka mengerti materi yang dipelajari. Demonstrasi bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. Demonstrasi meliputi praktek langsung, menjawab tes dan mengerti jawabannya.
h.      Tinjau Ulang
Guru melakukan tinjau ulang dari apa yang telah dipelajari siswa dan sekaligus membuat kesimpulan. Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat siswa. Selanjutnya guru melakukan evaluasi pada akhir sesi atau memperkirakan pencapaian hasil pembelajaran dengan penilaian berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan berupa kuis di akhir pertemuan atau komentar penutup yang diberikan oleh siswa tentang materi yang telah dipelajarinya.

Baca Juga Strategi Pembelajaran Genius Learning dalam Matematika-marthayunanda-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Back To Top